Pemasaran internet di Indonesia sudah mulai berkembang sejak akhir tahun 1990-an. Hanya saja perkembangan pemasaran internet ini terganggu oleh banyak tindak kejahatan penipuan menggunakan sarana internet, sehingga mengurangi kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian online. Membangun kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian di internet sungguh tidak mudah, terlebih lagi dengan adanya berita-berita yang mengabarkan risiko yang besar saat berbelanja di internet.
Kemudahan berbelanja menggunakan kartu kredit melalui jaringan internet mungkin masih banyak dihindari oleh para konsumen Indonesia. Mereka akan meyakinkan dulu apakah penjual online itu bisa dipercaya. Maka tidak heran jika di Indonesia ada pembelian produk dengan menggunakan istilah "rekber" atau rekening bersama, yang menjadi perantara pembayaran antara penjual dengan pembeli.
Seringkali konsumen mudah tergiur dengan bujuk rayu penipu yang menawarkan produk jauh di bawah harga. Mereka mengatakan bahwa produk yang dijual adalah "black market." Konsumen yang mudah tergiur sebenarnya juga sudah berpikiran "curang", karena sudah mengetahui bahwa produk yang dijual adalah produk yang menghindari pajak. Produk-produk yang berlabel "black market" memang sudah mengindikasikan produk yang tidak jelas kelegalannya, sehingga berharga sangat murah dibandingkan harga pasar pada umumnya. Nah, para penipu memanfaatkan "logika curang" konsumen itu. Saat konsumen sudah dikuasai "logika curang" maka mereka akan juga mengikuti perintah-perintah yang diberikan oleh sang penipu. Konsumen yang mengetahui bahwa produk "black market" diragukan kelegalannya, sebenarnya merasa tidak nyaman saat bertransaksi, namun karena dikuasai keinginan yang besar untuk mendapatkan produk murah, maka mereka sering menutup-nutupi perasaannya. Pada situasi tertentu rasa tidak nyaman saat berbelanja produk "black market" itu juga yang akan dimainkan oleh para penipu.
Dari ilustrasi di atas, maka sebaiknyalah konsumen mewaspadai jika ditawari produk-produk yang sangat tidak masuk akal sehat. Jangan mendahulukan "logika curang" karena hal itu akan dimanfaatkan para penipu yang sangat pintar dan lebih mahir menggunakan "logika curang."
Konsumen Indonesia bisa mencari situs-situs yang terpercaya yang melayani transaksi online. Dan para pelaku bisnis online juga harus mulai membangun reputasi bisnisnya, sehingga dapat dipercaya oleh para konsumen. Bisnis konvensional dan bisnis di internet, sebenarnya sama-sama membutuhkan rasa saling percaya antara penjual dan pembeli. Hubungan baik antara penjual dan pembeli online harus selalu dipelihara, sehingga memberikan nilai yang sangat baik dan membawa manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan.
Bisnis online yang dilandasi rasa saling percaya, akan membuat perkembangan pemasaran internet akan semakin maju. Pemasaran internet di Indonesia akan semakin maju jika rasa percaya untuk membeli produk melalui internet terus menguat.
Kemudahan berbelanja menggunakan kartu kredit melalui jaringan internet mungkin masih banyak dihindari oleh para konsumen Indonesia. Mereka akan meyakinkan dulu apakah penjual online itu bisa dipercaya. Maka tidak heran jika di Indonesia ada pembelian produk dengan menggunakan istilah "rekber" atau rekening bersama, yang menjadi perantara pembayaran antara penjual dengan pembeli.
Seringkali konsumen mudah tergiur dengan bujuk rayu penipu yang menawarkan produk jauh di bawah harga. Mereka mengatakan bahwa produk yang dijual adalah "black market." Konsumen yang mudah tergiur sebenarnya juga sudah berpikiran "curang", karena sudah mengetahui bahwa produk yang dijual adalah produk yang menghindari pajak. Produk-produk yang berlabel "black market" memang sudah mengindikasikan produk yang tidak jelas kelegalannya, sehingga berharga sangat murah dibandingkan harga pasar pada umumnya. Nah, para penipu memanfaatkan "logika curang" konsumen itu. Saat konsumen sudah dikuasai "logika curang" maka mereka akan juga mengikuti perintah-perintah yang diberikan oleh sang penipu. Konsumen yang mengetahui bahwa produk "black market" diragukan kelegalannya, sebenarnya merasa tidak nyaman saat bertransaksi, namun karena dikuasai keinginan yang besar untuk mendapatkan produk murah, maka mereka sering menutup-nutupi perasaannya. Pada situasi tertentu rasa tidak nyaman saat berbelanja produk "black market" itu juga yang akan dimainkan oleh para penipu.
Dari ilustrasi di atas, maka sebaiknyalah konsumen mewaspadai jika ditawari produk-produk yang sangat tidak masuk akal sehat. Jangan mendahulukan "logika curang" karena hal itu akan dimanfaatkan para penipu yang sangat pintar dan lebih mahir menggunakan "logika curang."
Konsumen Indonesia bisa mencari situs-situs yang terpercaya yang melayani transaksi online. Dan para pelaku bisnis online juga harus mulai membangun reputasi bisnisnya, sehingga dapat dipercaya oleh para konsumen. Bisnis konvensional dan bisnis di internet, sebenarnya sama-sama membutuhkan rasa saling percaya antara penjual dan pembeli. Hubungan baik antara penjual dan pembeli online harus selalu dipelihara, sehingga memberikan nilai yang sangat baik dan membawa manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan.
Bisnis online yang dilandasi rasa saling percaya, akan membuat perkembangan pemasaran internet akan semakin maju. Pemasaran internet di Indonesia akan semakin maju jika rasa percaya untuk membeli produk melalui internet terus menguat.
Comments